AKTIFIS MASSA
Pandangan,
Metode, dan Sikap Hidup Aktifis Massa
Aktifis massa adalah orang-orang
yang hidup ditengah-tengah massa untuk membangkitkan kesadaran, menggerakkan
dan mengorganisasikan massa. Tujuannya tidak lain dan tidak bukan adalah untuk
menggerakkan kekuatan massa yang luar biasa dan tiada tara demi membebaskan
diri dari penindasan, penghisapan, kemiskinan dan penderitaan menuju hari depan
yang lebih cerah. Seorang aktifis massa berangkat dari prinsip penting untuk
melayani dan mengabdi kepada massa tidak pernah membiarkan dirinya terpisah
apalagi tercerabut dari massa, senantiasa mengedapankan dan mengutamakan
kepentingan massa dibandingkan dengan kepentingan diri sendiri. Untuk menjadi
seorang aktifis massa ada beberapa sikap hidup yang harus dimiliki, dipupuk dan
dirawat serta menjadi pedoman tindakan dalam seluruh kehidupannya.
1.
Mengabdi Kepada Massa /
Rakyat (Serve The People)
Seorang
aktifis massa mengabdikan seluruh kehidupannya, seluruh yang dikerjakan untuk
kepentingan massa. Kewajiban kita adalah memenuhi tanggung jawab terhadap
massa. Setiap kata-kata, setiap tindakan dan setiap keputusan kita mesti
ditujukan untuk kepentingan massa, dan jika kemudian terjadi kesalahan, maka
kita harus secara jujur mengakuinya dan terlebih lagi dengan berani dan rendah
hati memperbaikinya. Untuk memahami dengan sepenuhnya pengertian mengabdi
kepada massa/rakyat, maka ada beberapa hal yang penting untuk diperhatikan :
§
Menghancurkan Kepentingan
Pribadi Dan Mengutamakan Kepentingan Massa/Rakyat (Mengabdi Kepada Massa/Rakyat
Sepenuhnya)
kepentingan pribadi berarti selalu memikirkan diri
sendiri, hanya memperhatikan diri sendiri, lapar akan kepopuleran, kekayaan,
kekuasaan, posisi atau kedudukan. Dengan demikian melupakan atau
mengesampingkan massa rakyat. Bekerja untuk massa/rakyat artinya tidak
mencari kepopuleran dan keuntungan, tidak takut baik terhadap kerja keras,
penderitaan maupun kematian, bekerja sepenuh jiwa untuk perubahan sosial dan
rakyat. Bekerja untuk kepentingan pribadi dan bekerja untuk kepentingan rakyat
adalah dua pandangan dunia yang berbeda, satunya pandangan dunia borjuis dan
satunya adalah pandangan dunia proletar. Kita harus memastikan bahwa kita
memiliki pandangan dunia kaum tertindas dan mengalahkan dunia borjuis.
§
Hidup Dan Mati Untuk Massa/Rakyat
“setiap orang akan mati, tetapi kematian bisa
berbeda-beda maknanya,bisa lebih berat dari gunung atau lebih ringan dari bulu
belibis. Ada ungkapan, “Mati untuk massa/rakyat nilainya lebih berat daripada
gunung, sementara bekerja untuk kepentingan penghisap dan penindas rakyat
nilainya lebih ringan dari bulu belibis.”. Dimana pun dan kapan pun, perjuangan
menuntut pengorbanan dan itu adalah hal yang biasa. Untuk mengusir ketakutan,
kita harus menghancurkan kepentingan pribadi dan hanya dengan mengabdi kepada
rakyat sepenuh hati, akan tumbuh keberanian yang luar biasa. Tidak takut pengorbanan bukan berarti kita tidak menghargai
hidup. Sebaliknya, untuk dapat mengabdi kepada rakyat kita harus memperhatikan
keselamatan dan kesehatan serta menghindarkan diri dari pengorbanan yang tidak
perlu.
§ Dalam Melayani Massa / Rakyat, Harus Selalu Memajukan yang Benar Dan
Memperbaiki Yang Salah.
Jika kita memiliki kelemahan, maka kita tidak takut
untuk dibuka dan dikritik, karena kita melayani rakyat. Kita tidak akan menjadi
egois dan tidak mau dikritik, demikian juga menjadi takut dikritik karena takut
mendapat malu. Kita justru harus membangun tradisi kritik otokritik untuk dapat
mengetahui segala kelemahan, keterbatasan dan kesalahan sehingga dapat
diperbaiki. Untuk mengobarkan perjuangan dan perubahan, pertama-tama kita harus
memperbaiki diri kita sendiri.
§
Bersatu Dengan Kawan Dan
Bersatu Dengan massa / Rakyat Untuk Mewujudkan Tujuan Yang Benar
Untuk dapat mewujudkan tujuan perubahan, maka kita harus
mampu bersatu dengan kawan-kawan sebagai bentuk persatuan internal dan bersatu
dengan massa/rakyat sebagai bentuk persatuan sesungguhnya karena persatuan
adalah kekuatan. Persatuan kita adalah persatuan untuk tujuan perubahan yang
sama sebuah persatuan atas kehendak dan cita-cita mulia membebaskan massa dan
rakyat dari belenggu penindasan dan penghisapan, terutama dari belenggu
imperialisme, feodalisme dan kapitalis birokrat.
2.
Solidaritas Rakyat
Tertindas Internasional (In memoriam Norman Bethune)
Pembebasan
nasional demokratik di sebuah negeri akan dapat berhasil ketika mendapatkan
dukungan dari negeri-negeri yang lain. Ketika terbangun solidaritas di antara
rakyat tertindas di sebuah negeri dengan rakyat tertindas di negeri-negeri yang
lain, maka akan memudahkan perjuangan melawan penindasan imperialisme.
Moralitas ini menekankan bahwa seorang aktifis massa adalah seorang yang
mengubur kepentingan pribadi dan mengutamakan kepentingan umum dalam pandagan
dunianya (world out look). Berpandangan bahwa perjuangan pembebasan
nasional demokratik di seluruh penjuru dunia adalah bagian dari tanggung jawab
sesama kaum tertindas di dunia. Dengan semangat internasionalisme, menunjukkan
bahwa dalam bekerja tidak mengenal batas. Selanjutnya, sepenuh hati dan penuh
kehangatan dalam melayani rakyat. Solidaritas rakyat tertindas internasional,
adalah sebuah teladan dalam mengenang pejuang patriotik dari Kanada bernama
Norman Bethune yang gugur dalam perang pembebasan nasional demokratik rakyat
Cina, (1945-1949)
3.
Merangkum Pengalaman
Praktek
Kita juga
harus sanggup untuk merangkum seluruh pengalaman praktek perjuangan, agar
kemudian dapat melakukan penilaian terhadap kemajuan dan kelemahan-kelemahan.
Praktek mendududki posisi yang paling penting, tetapi bukan berarti kita
bekerja tanpa teori, tanpa perencanaan dan tanpa usaha untuk selalu menarik
pelajaran-pelajaran penting. Kalau demikian halnya, maka kemudian praktek kita
menjadi seperti praktek yang tidak bertujuan, seperti panah tanpa sasaran. Oleh
karenanya, sebelum kita mlakukan penilaian, kita perlu untuk merangkum terlebih
dahulu seluruh pengalaman praktek sehingga tersedia data yang memadai. Untuk
merangkum pengalaman praktek maka dapat didasarkan pada beberapa hal dibawah
ini :
§ Tujuan Awal
Pertama-tama kita harus mengingat kembali tujuan awal
yang telah kita tetapkan. Karena ketika kita akan memulai sesuatu, kita pasti
membuat perencanaan dan perencanaan tersebut kita pasti menetapkan
tujuan-tujuan dari sebuah program atau tindakan. Mengetahui tujuan awal menjadi
penting sebagai dasar untuk melihat sejauh mana praktek yang dilakukan.
Demikian juga dapat menjadi kerangka yang memfokuskan penyimpulan kita nantinya.
§ Praktek Yang Dilakukan
Kemudian kita harus mencatat setiap pengalaman praktek
kita dengan selengkap-lengkapnya, sebenar-benarnya dan sejujur-jujurnya. Hal
ini bertujuan untuk memudahkan penyimpulan dan penilaian pengalaman praktek.
Untuk memudahkan kita dapat merangkum praktek yang dilakukan berdasarkan
kategori kerja politik dan kerja organisasi. Lebih baik lagi kalau kemudian
kita juga mampu untuk menyodorkan data-data yang bersifat kuantitatif maupun
kualitatif dari keseluruhan praktek kita.
§ Faktor Yang Mempengaruhi
Faktor yang mempengaruhi maksudnya adalah faktor-faktor
yang mempengaruhi praktek yang dilakukan, dapat berupa faktor subyektif maupn
faktor obyektif. faktor subyektif berkaitan dengan keadaan internal dari kita
sebagai pelaksana program menyangkut soal kapasitas, kemampuan, keadaan dan
kesanggupan.misalnya kontrdiksi personal kontradiksi internal organisasi yang
mempengaruhi pelaksanaan program. Sedangkan faktor obyektif berkaitan dengan
keadaan sosial yang ada ditengah massa. Misalnya situasi pemilihan umum akan
mempengaruhi sensitifitas politik massa terutama yang memiliki kesadaran
terbelakang dan pada gilirannya akan kerja-kerja politik kita ditengah massa.
4.
Menilai pengalaman
Praktek
Menilai pengalaman Praktek dimaksudkan untuk menilai sejauh mana
kemajuan yang telah dibuat dan juga mencatat kelemahan-kelemahan dan
keterbatasan dalam praktek perjuangan. Sehingga dengan demikian kita dapat
berpikir tidak satu sisiisme saja, hanya melihat kemajuan sehingga bersikap
arogan atau sebaliknya hanya melihat kelemahan dan keterbatasan sehingga
menjadi pesimis. Kedua-duanya adalah pandangan yang tidak obyektif dan
cenderung subyektif. Penilaian atas praktek dapat dijalankan dengan melakukan
dua hal yaitu :
§ Melakukan Observasi atau Pengamatan
Observasi yang dilakukan dapat dilakukan baik dilapangan
politik dan organisasi. Misalnya dilapangan politik bagaimana tingkat
perkembangan dari pekerjaan propaganda dan perjuangan massa, pendidikan
politik, investigasi sosial dan juga penggalangan front. Di lapangan organisasi
kita dapat mengamati apakah kemudian praktek dari prinsip organisasi yang benar
telah berjalan seperti kepemimpinan kolektif, sistem komite atau juga sejauh
mana pengembangan organisasi sehingga jumlah anggota ormas semakin besar.
§ Menyimpulkan Inti Sari
Dari obsevasi yang dilakukan, maka kita dapat
menyimpulkan intisari secara poitik dan organisasi yang dapat secara ringkas dan
jelas menunjukan tingkat kemajuan dan juga kelemahan serta persoalan-persoalan
yang muncul dalam praktek. Kesimpulan inti sari inilah yang akan menjadi dasar
bagi kita untuk melakukan perencanaan program selanjutnya
5. Kritik Otokritik
Kritik Oto Kritik adalah senjata ampuh untuk memecahkan segala
kesulitan, memperbaiki kesalahan dan kemajuan praktek. Oleh karenannya, kita
tidak takut akan dikritik Justru dengan kritik otokritik kita dapat
membersihkan kebiasaan jelek dan merawat serta memelihara yang baik. Seperti
yang sering kita katakan bahwa sebuah ruangan akan bertumpuk dengan debu, jika
tidak pernah dibersihkan dan juga muka kita akan kelihatan kotor jika tidak
pernah dicuci. Demikian juga pikiran dan pekerjaan kita juga perlu untuk
dibersihkan dan dicuci dengan teratur.
Prinsip yang penting dalam kritik otokritik adalah pertama ‘belajar
dari kesalahan masa lalu untuk lebih hati-hait dimasa depan’ dan mengobati
penyakit dan menyembuhkan pasien’. Kesalahan-kesalahan dimasa lalu harus
dibongkar dengan tidak segan-segan, keburukan masa lampau harus dianalisa dan
dikritik secara ilmiah. Agar pekerjaan di kemudian hari dapat dilakukan dengan
lebih hati-hati dan lebih baik. Itulah arti belajar dari kesalahan masa lalu
untuk lebih hati-hati dimasa depan. Cara melakukannya adalah seperti seorang
dokter mengobati orang sakit, yaitu untuk menyelamatkan si sakit itu dan bukan
untuk membuat orang mati. Kritik otokritik tidak ditujukan untuk membuat
perpecahan, tetapi justru untuk memperkuat persatuan dan memajukan perjuangan.
Oleh karenanya, kritik otokritik tidak boleh dilakukan secara serampangan
dengan maksud mencari-cari kesalahan orang lain atau untuk melampiaskan dendam.
Karena jika hal tersebut dilakukan, maka hanya akan merusak persatuan dan
memundurkan perjuangan.
Kritik Otokritik dapat dilakukan baik dilapangan politik maupun
organisasi berdasarkan pada kesimpulan intisari yang telah kita rumuskan ketika
melakukan penilaian atas pengalaman praktek. Dengan kritik otokritik, kita
dapat lebih lanjut mencari akar penyebab dari kelemahan dan kegagalan secara
poitik dan organisasi pada internal kita sendiri. Namun demikian kritik
otokritik juga harus sampai menemukan jalan keluar untuk memperbaiki
kesalahan-kesalahan. Kemudian, tidak terhenti hanya sebatas menemukan
kesalahan/kegagalan dan jalan keluar untuk mengatasinya. Karena hal yang juga
penting untuk menunjukan keseriusan kerja kita adalah bagaimana memperbaiki
kesalahan yang ada. Misalnya, arti penilaian pengalaman praktek kita
dapat dimengerti bahwa kerja propaganda dan perjuangan massa kita sangat lemah.
Setelah dilakukan kritik otokritik, maka kita dapat menemukan dua hal penyebab
utama secara internal, dalam diri kita yaitu masih lemahnya kerja investigasi
sosial kita, karena subyekjtifisme kita masih kuat sehingga kita tidak cukup
mengerti tentang persoalan massa, dan kedua masih belum erat hubungan atau
pertalian kita dengan massa karena kesadaran kita masih lemah. Yang harus
kemudian dilakukan adalah melakukan penyelidikan sosial untuk lebih mengerti
tentang persoalan massa dan dapat lebih erat berhubungan dengan massa.
By : Ferlion Bernata
Referensi : Google.com
Artikel Media Masa